PDT. BUDI ASALI. M. DIV. Kisah Para Rasul 826-40 Filipus dan Sida-sida. Kisah Para Rasul 826-40 - â26 Kemudian berkatalah seorang malaikat Tuhan kepada Filipus, katanya Bangunlah dan berangkatlah ke sebelah selatan, menurut jalan yang turun dari Yerusalem ke Gaza.â Jalan itu jalan yang sunyi. 27 Lalu berangkatlah Filipus. Adalah seorang Etiopia, seorang sida-sida, pembesar dan kepala perbendaharaan Sri Kandake, ratu negeri Etiopia, yang pergi ke Yerusalem untuk beribadah. 28 Sekarang orang itu sedang dalam perjalanan pulang dan duduk dalam keretanya sambil membaca kitab nabi Yesaya. 29 Lalu kata Roh kepada Filipus Pergilah ke situ dan dekatilah kereta itu!â 30 Filipus segera ke situ dan mendengar sida-sida itu sedang membaca kitab nabi Yesaya. Kata Filipus Mengertikah tuan apa yang tuan baca itu?â 31 Jawabnya Bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang membimbing aku?â Lalu ia meminta Filipus naik dan duduk di sampingnya. 32 Nas yang dibacanya itu berbunyi seperti berikut Seperti seekor domba Ia dibawa ke pembantaian; dan seperti anak domba yang kelu di depan orang yang menggunting bulunya, demikianlah Ia tidak membuka mulutNya. 33 Dalam kehinaanNya berlangsunglah hukumanNya; siapakah yang akan menceriterakan asal-usulNya? Sebab nyawaNya diambil dari bumi. 34 Maka kata sida-sida itu kepada Filipus Aku bertanya kepadamu, tentang siapakah nabi berkata demikian? Tentang dirinya sendiri atau tentang orang lain?â 35 Maka mulailah Filipus berbicara dan bertolak dari nas itu ia memberitakan Injil Yesus kepadanya. 36 Mereka melanjutkan perjalanan mereka, dan tiba di suatu tempat yang ada air. Lalu kata sida-sida itu Lihat, di situ ada air; apakah halangannya, jika aku dibaptis?â 37 [Sahut Filipus Jika tuan percaya dengan segenap hati, boleh.â Jawabnya Aku percaya, bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah.â] 38 Lalu orang Etiopia itu menyuruh menghentikan kereta itu, dan keduanya turun ke dalam air, baik Filipus maupun sida-sida itu, dan Filipus membaptis dia. 39 Dan setelah mereka keluar dari air, Roh Tuhan tiba-tiba melarikan Filipus dan sida-sida itu tidak melihatnya lagi. Ia meneruskan perjalanannya dengan sukacita. 40 Tetapi ternyata Filipus ada di Asdod. Ia berjalan melalui daerah itu dan memberitakan Injil di semua kota sampai ia tiba di Kaisarea.â. I Sida-sida dari Ethiopia. Catatan sida-sida adalah pejabat istana yang dikebiri. 1 Ia beribadah di Yerusalem Kisah Para Rasul 827b. Kisah Para Rasul 827 âLalu berangkatlah Filipus. Adalah seorang Etiopia, seorang sida-sida, pembesar dan kepala perbendaharaan Sri Kandake, ratu negeri Etiopia, yang pergi ke Yerusalem untuk beribadah.â. Jadi mungkin ia adalah pengikut agama Yahudi dan ia tidak malu menunjukkan dirinya sebagai penganut agama itu. 2 Ia membaca Kitab Suci Kisah Para Rasul 828. Kisah Para Rasul 828 âSekarang orang itu sedang dalam perjalanan pulang dan duduk dalam keretanya sambil membaca kitab nabi Yesaya.â. Banyak orang kristen tidak membawa Kitab Sucinya kalau bepergian, apalagi membacanya dalam perjalanan. Tetapi orang ini membaca Kitab Suci dalam perjalanan. Kerinduan / cintanya akan Kitab Suci adalah sesuatu yang harus kita tiru. Penerapan Rajinlah bersaat teduh, baik pada saat saudara ada di rumah maupun pada waktu saudara bepergian. 3 Ia tidak mengerti apa yang ia baca Kisah Para Rasul 831, tetapi ia toh membaca terus. Kisah Para Rasul 831 âJawabnya Bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang membimbing aku?â Lalu ia meminta Filipus naik dan duduk di sampingnya.â. Ini menunjukkan bahwa ia mempunyai ketekunan. Ada banyak orang yang berhenti membaca Kitab Suci dengan alasan bahwa mereka sudah membaca dan mereka tidak mengerti. Memang dalam Kitab Suci ada bagian-bagian yang sukar dimengerti, tetapi ada juga bagian-bagian yang mudah dimengerti. Kita harus terus membaca sekalipun ada bagian-bagian yang tidak kita mengerti, karena pada saat kita membaca bagian-bagian yang mudah, kita bisa mengerti dan itu bisa berguna bagi kita. 4 Ia mempunyai keinginan untuk mengerti Kitab Suci Kisah Para Rasul 8 31. Kisah Para Rasul 831 âJawabnya Bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang membimbing aku?â Lalu ia meminta Filipus naik dan duduk di sampingnya.â. Banyak orang tidak ingin mengerti Kitab Suci. Mereka hanya ingin mendengar kata-kata Pendeta / pengkhotbah, tetapi Kitab Sucinya sendiri tidak mereka pedulikan. Atau mereka hanya ingin tahu tentang topik-topik tertentu saja, tetapi mereka tidak ingin mengerti arti dari ayat-ayat Kitab Suci. Lebih-lebih mereka tidak ingin tahu bagaimana ayat-ayat yang kelihatannya bertentangan bisa diharmoniskan. Ini sikap yang salah! Orang kristen harus mermpunyai keinginan untuk mengerti Kitab Suci! 5 Sekalipun ia adalah seorang pejabat, tetapi ia mempunyai kerendahan hati, yang ditunjukkannya dengan a Mau mengakui bahwa ia tidak mengerti Kisah Para Rasul 831. Kisah Para Rasul 8 31 âJawabnya Bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang membimbing aku?â Lalu ia meminta Filipus naik dan duduk di sampingnya.â. Merasa tidak mengerti, atau merasa butuh tambahan pengertian, adalah sesuatu yang sangat penting kalau saudara memang mau tumbuh dalam iman. Perasaan ini biasanya ada dalam diri orang kristen yang masih baru, tetapi seringkali hilang setelah orang itu mulai banyak mengerti Kitab Suci. Tetapi, begitu seseorang merasa sudah mengerti, atau sudah cukup mengerti sehingga tidak membutuhkan tambahan pengertian, maka pasti orang itu tidak akan bertambah maju dalam pengertian. Hal ini sebetulnya berlaku bukan hanya terhadap Kitab Suci secara keseluruhan, tetapi juga terhadap topik-topik tertentu. Kalau saya mempelajari topik tertentu misalnya Predestinasi, maka saya mempunyai perhatian khusus tentang bagian yang tidak saya mengerti, misalnya adanya serangan yang tidak bisa saya jawab. Tetapi kalau semua itu sudah beres, saya tetap mempelajarinya melalui buku-buku yang ada karena saya berpikir mungkin masih ada hal-hal tentang Predestinasi yang sama sekali belum saya ketahui. b Tidak malu diajar orang lain, yang bahkan tidak ia kenal Kisah Para Rasul 831,34. Kisah Para Rasul 831,34 â31 Jawabnya Bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang membimbing aku?â Lalu ia meminta Filipus naik dan duduk di sampingnya. ... 34 Maka kata sida-sida itu kepada Filipus Aku bertanya kepadamu, tentang siapakah nabi berkata demikian? Tentang dirinya sendiri atau tentang orang lain?ââ. Kitab Suci memang perlu diberi penjelasan Neh 89 dan Tuhan mempunyai anak-anak yang Ia beri karunia pengajaran Roma 127b Efesus 411-12. Karena itu, kitapun harus mau menerima pengajaran Kitab Suci dari hamba-hamba Tuhan yang memang dipakai oleh Tuhan untuk mengajarkan Kitab Suci. Neh 89 - âBagian-bagian dari pada kitab itu, yakni Taurat Allah, dibacakan dengan jelas, dengan diberi keterangan-keterangan, sehingga pembacaan dimengerti.â. Roma 127 - âJika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar;â. Efesus 411-12 - â11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, 12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,â. II Filipus memberitakan Injil kepada sida-sida. 1 Filipus mendapat pimpinan Tuhan Kisah Para Rasul 826. Kisah Para Rasul 826 âKemudian berkatalah seorang malaikat Tuhan kepada Filipus, katanya Bangunlah dan berangkatlah ke sebelah selatan, menurut jalan yang turun dari Yerusalem ke Gaza.â Jalan itu jalan yang sunyi.â. Jalan itu jalan yang sunyiâ Kisah Para Rasul 8 26 seharusnya adalah yang adalah padang pasirâ. KJV which is desertâ [= yang adalah padang pasir]. Jadi, Filipus disuruh meninggalkan orang-orang Samaria yang sudah bertobat karena penginjilan yang ia lakukan 84-25, lalu pergi ke padang pasir, dimana pasti tidak banyak manusianya. Ini menunjukkan bahwa pimpinan Tuhan sering tidak cocok dengan logika / pemikiran kita Yesaya 558-9. Tetapi Filipus taat Kisah Para Rasul 8 26. 2 Tuhan memberi pimpinan lagi Kisah Para Rasul 8 29. Kisah Para Rasul 8 29 âLalu kata Roh kepada Filipus Pergilah ke situ dan dekatilah kereta itu!ââ. Ketaatan Filipus dalam Kisah Para Rasul 8 26 menyebabkan Tuhan memberikan pimpinan lagi. Memang kalau kita mau taat, Tuhan akan mempimpin terus / lagi. Sebaliknya kalau kita mendapat pimpinan Tuhan dan kita tidak mau taat, maka lambat atau cepat Tuhan akan berhenti memimpin kita. Dan sekarang dalam Kisah Para Rasul 829 terlihat bahwa pimpinan Tuhan dalam Kisah Para Rasul 8 26 tadi tidak ngawur, dan ketaatan Filipus tidaklah sia-sia. Memang ketaatan kepada Tuhan tidak pernah sia-sia. 3 Filipus memberitakan Injil kepada sida-sida Kisah Para Rasul 8 32-35. Kisah Para Rasul 832-35 â32 Nas yang dibacanya itu berbunyi seperti berikut Seperti seekor domba Ia dibawa ke pembantaian; dan seperti anak domba yang kelu di depan orang yang menggunting bulunya, demikianlah Ia tidak membuka mulutNya. 33 Dalam kehinaanNya berlangsunglah hukumanNya; siapakah yang akan menceriterakan asal-usulNya? Sebab nyawaNya diambil dari bumi. 34 Maka kata sida-sida itu kepada Filipus Aku bertanya kepadamu, tentang siapakah nabi berkata demikian? Tentang dirinya sendiri atau tentang orang lain?â 35 Maka mulailah Filipus berbicara dan bertolak dari nas itu ia memberitakan Injil Yesus kepadanya.â. Kisah Para Rasul 832-33 adalah kutipan dari Yes 537b-8a versi Septuaginta / LXX Perjanjian Lama yang sudah diterjemahkan ke bahasa Yunani. Perhatikan bahwa ada perbedaan menyolok antara versi Ibrani dan versi Yunani. Kisah Para Rasul 832b-33 - â32b Seperti seekor domba Ia dibawa ke pembantaian; dan seperti anak domba yang kelu di depan orang yang menggunting bulunya, demikianlah Ia tidak membuka mulutNya. 33 Dalam kehinaanNya berlangsunglah hukumanNya; siapakah yang akan menceritakan asal usulNya? Sebab nyawaNya diambil dari bumi.â. Yesaya 537b-8a - â7b seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya. 8a Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup,â. Sida-sida itu bertanya kepada Filipus âAku bertanya kepadamu, tentang siapakah nabi berkata demikian? Tentang dirinya sendiri atau tentang orang lain?â Kisah Para Rasul 834. Sebetulnya pada waktu menjawab pertanyaan itu, Filipus bisa saja a Hanya menjelaskan pertanyaan itu dan tidak memberitakan Injil. Misalnya dengan berkata O nabi itu berkata demikian tentang dirinya sendiriâ. Atau O nabi itu berkata demikian tentang Yesus / Mesiasâ. b Menjelaskan bahwa LXX / Septuaginta itu salah terjemahan. Tetapi bukan itu yang dilakukan oleh Filipus. Ia tahu bahwa sida-sida itu belum percaya, dan yang terpenting baginya adalah Injil. Jadi, ia memakai pertanyaan sida-sida dan Yesaya 537-8 itu hanya sebagai batu loncatan untuk memberitakan Injil kepadanya Kisah Para Rasul 835. Kisah Para Rasul 835 âMaka mulailah Filipus berbicara dan bertolak dari nas itu ia memberitakan Injil Yesus kepadanya.â. Penerapan Pada waktu saudara ditanyai oleh orang yang belum percaya, baik dia itu kristen KTP atau kafir total, jangan asal menjawab. Berusahalah untuk memberitakan Injil. Misalnya 1. Kalau saudara berbicara dengan orang yang belum percaya tentang buku Wahyu Tuhan Yesus tentang Nerakaâ, saudara tidak perlu memperdebatkan apakah buku itu wahyu palsu atau asli. Saudara bisa memakai pembicaraan tentang neraka dalam buku itu sebagai batu loncatan untuk memberitakan Injil. 2. Kalau ada orang yang belum percaya bertanya tentang Allah Tritunggal, maka saudara bisa menjawab sebagai berikut âAllah Tritunggal itu begini Bapa itu Allah; Anak itu juga adalah Allah, tetapi Ia lalu menjadi manusia, yaitu Yesus Kristus. Dan Ia mati di kayu salib untuk menebus dosa kita. Dengan demikian kalau kita mau percaya kepada Yesus, kita akan diampuni.â. Dengan demikian saudara memang tidak menjawab pertanyaannya sepenuhnya, karena saudara mengabaikan Roh Kudus sebagai pribadi ke 3 dari Allah Tritunggal, tetapi saudara memberitakan Injil kepada dia. Pikirkan apa gunanya doktrin Allah Tritunggal bagi orang yang belum percaya? Yang ia butuhkan adalah Injil, bukan doktrin Allah Tritunggal! III Baptisan terhadap sida-sida. 1 Sida-sida itu minta dibaptis Kisah Para Rasul 836. Kisah Para Rasul 8 36 âMereka melanjutkan perjalanan mereka, dan tiba di suatu tempat yang ada air. Lalu kata sida-sida itu Lihat, di situ ada air; apakah halangannya, jika aku dibaptis?ââ. a Perhatikan bahwa bukan Filipus yang mendesak dia untuk dibaptis. Ada banyak orang yang senang mendesak orang lain untuk dibaptis. Sikap ini menunjukkan kurangnya pengertian tentang baptisan, iman dan keselamatan. Kalau baptisan memang bisa menyelamatkan, maka tentu kita harus mendorong seadanya orang untuk dibaptis. Tetapi karena yang menyebabkan seseorang selamat itu adalah imannya kepada Kristus, maka kita hanya perlu memberitakan Injil. Kalau ia menerima penginjilan itu, baru kita menjelaskan mengapa ia harus dibaptis. Tetapi kita tidak perlu mendesaknya untuk dibaptis. Kalau ia betul-betul percaya, ia pasti akan mau sendiri sekalipun tidak didesak! b Sida-sida itu sendiri yang minta dibaptis Kisah Para Rasul 836. Ini merupakan sesuatu yang baik karena 1. Ini menunjukkan bahwa sida-sida itu ingin mentaati Tuhan. Ini bukti iman Yakobus 217,26. Tentu bukti iman bukan hanya mau dibaptis. Kalau saudara mau dibaptis, tetapi dalam banyak hal lain tetap sengaja memelihara dosa, maka itu tentu membuktikan bahwa saudara belum beriman. 2. Ini menunjukkan bahwa sida-sida itu tidak malu menjadi orang kristen / menunjukkan imannya kepada orang lain. Dan jangan berpikir bahwa pada saat itu tidak ada orang lain kecuali Filipus dan sida-sida. Perhatikan Kisah Para Rasul 8 38 dimana sida-sida menyuruh menghentikan kereta. Ini menunjukkan bahwa pada saat itu sedikitnya ada satu orang lain. Memang mengingat bahwa sida-sida itu adalah seorang pejabat, tidak mungkin ia bepergian sendirian. Kisah Para Rasul 8 38 âLalu orang Etiopia itu menyuruh menghentikan kereta itu, dan keduanya turun ke dalam air, baik Filipus maupun sida-sida itu, dan Filipus membaptis dia.â. 2 Filipus membaptis sida-sida Kisah Para Rasul 837-38. Kisah Para Rasul 837-38 â37 [Sahut Filipus Jika tuan percaya dengan segenap hati, boleh.â Jawabnya Aku percaya, bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah.â] 38 Lalu orang Etiopia itu menyuruh menghentikan kereta itu, dan keduanya turun ke dalam air, baik Filipus maupun sida-sida itu, dan Filipus membaptis dia.â. Penjelasan tentang ay Kisah Para Rasul 837 a Perhatikan bahwa dalam Kitab Suci Indonesia Kisah Para Rasul 837 itu ada dalam tanda kurung. Demikian juga dalam NASB. Dalam NIV dan RSV bagian ini bahkan dihapus dari text dan hanya diletakkan di footnote / catatan kaki. Hanya KJV yang menuliskan bagian itu seperti biasa. b Bagian itu tidak ada dalam manuscript-manuscript kuno. c Bagian ini ada dalam manuscript-manuscript yang lebih baru, tetapi bervariasi berbeda antara manuscript yang satu dengan manuscript yang lain. Karena itu saya berpendapat bahwa Kisah Para Rasul 837 itu tidak ada dalam manuscript asli / autograph. Jadi, tidak ada jawaban dari Filipus yang ditulis di sini. Tetapi yang jelas Filipus tidak berkeberatan apa-apa untuk membaptis Kisah Para Rasul 838. Andaikata Filipus adalah orang jaman sekarang, mungkin ia akan keberatan membaptis, dengan alasan 1. Saya bukan pendeta tetapi hanya diaken / Pemberita Injil. 2. Tidak ada gereja yang menaungi. 3. Tidak ada majelis yang menyaksikan. 4. Kita tidak berada dalam gedung gereja. 5. Kamu belum ikut katekisasi, dsb. Tetapi Filipus tidak menyatakan keberatan seperti itu. Tanpa banyak bicara, Filipus membaptis sida-sida itu. 3 Apakah baptisan di sini adalah baptisan selam? Untuk menjawab pertanyaan ini ada beberapa hal yang harus kita pelajari. a Kata-kata ada airâ Kisah Para Rasul 836. Kisah Para Rasul 836 âMereka melanjutkan perjalanan mereka, dan tiba di suatu tempat yang ada air. Lalu kata sida-sida itu Lihat, di situ ada air; apakah halangannya, jika aku dibaptis?ââ. Kata-kata ada airâ ini dalam bahasa Yunaninya adalah TI HUDOR. HUDOR artinya airâ; sedangkan TI bisa berarti a certainâ [= tertentu] seperti dalam KJV, atau someâ [= sedikit]. Kalau bagian ini diartikan some waterâ [= sedikit air], jelas menunjuk pada air yang cuma sedikit, sehingga tidak memungkinkan baptisan selam. Charles Hodge âHe was travelling through a desert part of the country towards Gaza, when Philip joined him, And as they went on their way they came unto a certain water EPI TI HUDOR, to some waterâ. There is no known stream in that region of sufficient depth to allow of the immersion of a manâ [= Ia sedang bepergian melalui bagian padang pasir dari negara itu menuju Gaza, ketika Filipus bergabung dengannya, Dan ketika mereka melanjutkan perjalanan mereka mereka sampai pada air tertentu EPI TI HUDOR, kepada sedikit airâ. Di daerah itu tidak diketahui adanya sungai dengan kedalaman yang cukup untuk memungkinkan penyelaman seorang manusia] - Systematic Theologyâ, vol III, hal 535. b Sekarang kita perhatikan Kisah Para Rasul 838-39. Kisah Para Rasul 838-39 â38 Lalu orang Etiopia itu menyuruh menghentikan kereta itu, dan keduanya turun ke dalam air, baik Filipus maupun sida-sida itu, dan Filipus membaptis dia. 39 Dan setelah mereka keluar dari air, Roh Tuhan tiba-tiba melarikan Filipus dan sida-sida itu tidak melihatnya lagi. Ia meneruskan perjalanannya dengan sukacita.â. Kisah Para Rasul 838 turun ke dalam airâ NIV went into the waterâ. Kisah Para Rasul 839 keluar dari airâ NIV came up out of the waterâ. Dilihat sepintas, rasanya hal ini mendukung baptisan selam. Tetapi mari kita pelajari secara lebih seksama. Ada 2 kemungkinan menafsirkan istilah turun ke dalam airâ dan keluar dari airâ ini. Pertama, sida-sida itu betul-betul direndam seluruhnya dalam air, lalu keluar dari air. Kedua, ia masuk ke dalam air, tetapi hanya sampai sebatas kaki / paha, lalu keluar dari air. Orang yang pro baptisan selam tentu senang dengan kemungkinan yang pertama, tetapi kemungkinan pertama ini justru tidak mungkin, karena Kisah Para Rasul 838 berkata keduanya turun ke dalam air, baik Filipus maupun sida-sida ituâ dan Kisah Para Rasul 839 berkata mereka keluar dari airâ. Jadi kalau Kisah Para Rasul 8 38-39 diartikan bahwa sida-sida itu diselam / direndam total, maka itu juga harus berlaku untuk Filipus sebagai orang yang membaptis, dan ini jelas tidak mungkin bisakah saudara bayangkan bahwa baik yang dibaptis maupun yang membaptis sama-sama menyelamâ di dalam air?. Karena itu, yang benar pasti adalah kemungkinan yang kedua, yaitu mereka berdua masuk ke dalam air, tetapi air hanya merendam mereka sebatas betis atau paha, dan Filipus lalu melakukan baptisan tuang atau percik, dan lalu mereka berdua keluar dari air. Penutup Filipus tidak membaptis sida-sida itu dengan baptisan selam! Mungkin dari seluruh Kitab Suci, bagian ini adalah bagian yang paling menyolok dan kuat untuk menunjukkan bahwa baptisan tidak harus dilakukan dengan penyelaman! Karena itu jangan percaya omongan banyak orang yang berkata bahwa baptisan selam adalah satu-satunya baptisan yang sah! 4 Setelah Baptisan. a Filipus dilarikan oleh Roh Kudus Kisah Para Rasul 839 dan terus memberitakan Injil mulai dari Asdod sampai Kaisarea Kisah Para Rasul 840. Kisah Para Rasul 839-40 â39 Dan setelah mereka keluar dari air, Roh Tuhan tiba-tiba melarikan Filipus dan sida-sida itu tidak melihatnya lagi. Ia meneruskan perjalanannya dengan sukacita. 40 Tetapi ternyata Filipus ada di Asdod. Ia berjalan melalui daerah itu dan memberitakan Injil di semua kota sampai ia tiba di Kaisarea.â. Tidak heran dalam Kisah Para Rasul 218 Filipus disebut Pemberita Injilâ. Maukah saudara memberitakan Injil seperti Filipus? b Sida-sida meneruskan perjalanan dengan sukacita Kisah Para Rasul 839. Orang yang mau percaya kepada Kristus memang akan mendapatkan sukacita bdk. Kisah Para Rasul 1634 Galatia 522. Dan selanjutnya, makin seseorang taat, makin ia akan dipenuhi sukacita dari Tuhan. Tetapi sebaliknya, orang yang tidak mau percaya kepada Kristus, dan terus berbuat dosa, tidak akan pernah mendapat sukacita maupun damai. Karena itu jangan terus ada di luar Kristus. Datanglah dan percayalah kepada Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhan saudara, dan sama seperti sida-sida itu saudara akan bersukacita. -AMIN-
Pendahuluan Penganiayaan terhadap Gereja di Yerusalem mengakibatkan anggota Gereja tercerai-berai ke seluruh Yudea dan Samaria. Filipus melayani di Samaria, di mana banyak orang menerima Injil Yesus Kristus. Setelah Petrus dan Yohanes melimpahkan karunia Roh Kudus kepada orang insaf baru, seorang penyihir bernama Simon berusaha membeli kuasa imamat. Allah kemudian membimbing Filipus kepada seorang pembesar Etiopia yang Filipus ajari tentang Yesus Kristus dan baptiskan. Saran untuk Pengajaran Kisah Para Rasul 81â25 FIlipus melayani di Samaria, di mana Simon si tukang sihir berusaha membeli kuasa imamat Perlihatkan sejumlah uang. Mintalah siswa untuk membayangkan mereka telah menerima sejumlah besar uang. Sesuatu apakah yang akan Anda beli dengan uang tersebut? Tandaskan bahwa sebagian orang percaya bahwa uanglah yang dapat membeli apa pun. Meskipun demikian, beberapa hal yang paling berharga dalam kehidupan tidak dapat dibeli. Ajaklah siswa untuk mencari sewaktu mereka menelaah Kisah Para Rasul 8 suatu karunia dari Allah yang tidak dapat dibeli. Ingatkan siswa bahwa di Kisah Para Rasul 7 kita mengetahui tentang kematian Stefanus si murid di tangan para penganiaya. Ajaklah beberapa siswa untuk bergiliran membacakan dengan lantang dari Kisah Para Rasul 81â5. Mintalah anggota kelas untuk menyimak, dengan mencari apa yang para anggota Gereja lakukan sebagai akibat dari penganiayaan terhadap Gereja di Yerusalem. Anda mungkin ingin menjelaskan bahwa menyeret Kisah Para Rasul 83 berarti menarik atau menghela paksa. Penganiayaan menuntun anggota Gereja untuk melakukan apa? Arahkan perhatian siswa pada nama Filipus di ayat 5. Ingatkan siswa bahwa Filipus adalah salah seorang dari ketujuh murid yang ditahbiskan untuk membantu Dua Belas Rasul dalam melayani kebutuhan para anggota Gereja lihat Kisah Para Rasul 65. Mintalah siswa untuk merujuk pada selebaran âikhtisar dari Kisah Para Rasulâ lihat apendiks buku pedoman ini dan menemukan pemberian kewenangan Juruselamat yang dicatat di Kisah Para Rasul 18. Menurut Kisah Para Rasul 85, bagaimana Filipus mulai memenuhi pemberian kewenangan Juruselamat? Mintalah seorang siswa untuk membacakan Kisah Para Rasul 86â8 dengan lantang. Mintalah siswa untuk menyimak, dengan mencari bagaimana orang Samaria menanggapi pengkhotbahan Filipus. Bagaimana orang Samaria ini menanggapi pengkhotbahan Filipus? Di samping mengkhotbahkan Injil, pekerjaan lain apa yang Filipus lakukan? Mintalah seorang siswa untuk membacakan Kisah Para Rasul 89â11 dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk menyimak dan mencari uraian mengenai orang Samaria bernama Simon. Apa yang dapat kita pelajari tentang Simon dari ayat-ayat ini? Jelaskan bahwa âpenggunaan kuasa yang diperoleh dari bantuan atau kendali roh-roh jahat disebut ilmu sihir [tenung]â [Bruce R. McConkie, Doctrinal New Testament Commentary, 3 jilid 1965â1973, 282]. Apa dampak yang Simon miliki terhadap orang-orang? Mintalah seorang siswa untuk membacakan Kisah Para Rasul 812â13 dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk menyimak, dengan mencari bagaimana Simon menanggapi pengkhotbahan Filipus. Mintalah siswa untuk melaporkan apa yang mereka temukan. Menurut ayat 13, bagaimana Simon terdampak oleh âtanda-tanda dan mukjizat-mukjizatâ yang dia lihat? Ringkaslah Kisah Para Rasul 814â16 dengan menjelaskan bahwa Petrus dan Yohanes datang ke Samaria setelah mendengar bahwa orang-orang di sana telah menerima firman Allah. Mereka berdoa agar orang Samaria yang insaf akan menerima karunia Roh Kudus. Mintalah siswa untuk membaca Kisah Para Rasul 817 dalam hati, mencari apa yang Petrus dan Yohanes lakukan bagi para anggota Gereja yang baru di Samaria. Apa yang dapat kita pelajari dari kisah ini tentang bagaimana karunia Roh Kudus diberikan? Setelah siswa menanggapi, tuliskan ajaran berikut di papan tulis Karunia Roh Kudus dilimpahkan setelah baptisan melalui penumpangan tangan oleh para pemegang imamat yang diwenangkan. Mintalah seorang siswa untuk membacakan Kisah Para Rasul 818â19 dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk menyimak, dengan mencari tawaran yang Simon buat kepada Petrus. Apa tawaran yang Simon buat kepada Petrus? Perlihatkan kepada siswa uang yang Anda perlihatkan di awal pelajaran. Ajaklah mereka untuk mempertimbangkan bagaimana mereka akan menanggapi Simon seandainya mereka berada dalam posisi Petrus. Ajaklah beberapa siswa untuk bergiliran membacakan dengan lantang dari Yohanes 820â24. Mintalah anggota kelas untuk menyimak, dengan mencari apa yang Petrus ajarkan kepada Simon tentang menerima imamat. Apa yang Petrus ajarkan kepada Simon tentang imamat, seperti yang tercatat di ayat 20? Ketika dia menawari uang kepada Rasul sebagai ganti menerima imamat, apa yang tidak Simon pahami tentang imamat? Karena imamat adalah kepunyaan Allah, itu dapat dilimpahkan hanya sesuai kehendak-Nya. Allah menetapkan cara di mana imamat dapat diperoleh. Menurut ayat 21â23, mengapa Simon belum dapat menerima imamat? Dengan cara apa menurut Anda hati Simon, âtidak lurus di hadapan Allahâ? ayat 21. Apa yang dapat kita pelajari dari kisah ini mengenai menerima imamat? Siswa mungkin menggunakan kata-kata yang berbeda, namun pastikan mereka mengidentifikasi kebenaran berikut Imamat dilimpahkan menurut kehendak dan standar kelayakan Allah. Tulislah kebenaran ini di papan tulis. Menurut Anda mengapa penting untuk tahu bahwa imamat dilimpahkan ke atas individu hanya sesuai kehendak dan standar kelayakan Allah? Ringkaslah Kisah Para Rasul 825 dengan menjelaskan bahwa Petrus dan Yohanes mengkhotbahkan Injil di banyak desa orang Samaria. Kisah Para Rasul 826â40 Filipus mengajar dan membaptis seorang pembesar Etiopia Mintalah siswa untuk memikirkan situasi-situasi di mana mereka membutuhkan atau akan membutuhkan seseorang untuk membimbing mereka. Apa saja situasi di mana Anda dapat menjadi pembimbing bagi orang lain? Anda dapat mengajak siswa untuk memikirkan tempat tujuan atau topik yang tentangnya mereka memiliki pengetahuan atau bakat yang telah mereka kembangkan. Ajaklah siswa untuk mencari sewaktu mereka menelaah selebihnya dari Kisah Para Rasul 8 suatu cara penting di mana mereka dapat menjadi pembimbing bagi orang lain. Mintalah seorang siswa untuk membacakan Kisah Para Rasul 826â28 dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk menyimak, dengan mencari mengapa FIlipus pergi ke Gaza. Mengapa Filipus pergi ke Gaza? Siapa yang juga mengadakan perjalanan di area di mana FIlipus berada? Seorang sida-sida Etiopia. Jelaskan bahwa sida-sida adalah pembesar di sidang balairung raja atau ratu [lihat Bible Dictionary, âEunuchâ]. Apa yang dilakukan pembesar Etiopia itu dalam keretanya? Pembacaan dari Esayas, atau kata-kata Yesaya. Letakkan dua kursi saling berhadapan di depan ruangan. Mintalah dua sukarelawan untuk memerankan peran si pembesar Etiopia dan Filipus dalam laporan berikut. Anda mungkin ingin menugaskan peran-peran ini sebelum pelajaran dan mengajak para siswa ini untuk bersiap memerankan bagian mereka. Mintalah siswa yang memerankan si pembesar Etiopia untuk duduk di salah satu kursi dan siswa yang memerankan Filipus untuk berdiri dekat pintu. Mintalah siswa ketiga untuk melakukan peranan narator. Mintalah siswa ini untuk membacakan dengan lantang dari Kisah Para Rasul 829â39 dan memerankan bagian mereka masing-masing. Mintalah anggota kelas untuk memperhatikan apa yang terjadi antara Filipus dan si pembesar Etiopia. Sewaktu siswa membaca dan memerankan bagian mereka, lakukan yang berikut Setelah narator membacakan ayat 32â33, ajaklah siswa untuk mempertimbangkan menuliskan Yesaya 537â8 sebagai rujuk silang dalam tulisan suci mereka di samping Kisah Para Rasul 832â33. Setelah narator membacakan ayat 35, mintalah siswa yang melakukan peran FIlipus menjelaskan kepada anggota kelas apa yang dia akan ajarkan tentang Juruselamat dalam situasi ini. Anda mungkin ingin mengajak anggota kelas untuk memberikan saran juga. Ketika narator membacakan ayat 38, dengan santun mintalah agar sukarelawan tidak melakonkan pelaksanaan baptisan. Setelah para sukarelawan menyelesaikan kegiatan ini, berterimakasihlah kepada mereka dan persilakan mereka kembali ke tempat duduk mereka. Menurut ayat 29, mengapa Filipus pergi ke kereta si pembesar Etiopia? Menurut ayat 31, apa yang si pembesar perlukan agar dapat memahami tulisan Yesaya? Menurut ayat 35â38, bagaimana Filipus adalah pembimbing bagi si pembesar? Asas apa yang dapat kita pelajari dari pengalaman Filipus mengenai hasil dari mengindahkan dorongan-dorongan dari Allah? Siswa mungkin menggunakan kata-kata yang berbeda, namun pastikan adalah jelas bahwa sewaktu kita mengindahkan dorongan-dorongan dari Allah, kita dapat menerima kesempatan untuk membantu membimbing orang lain kepada Yesus Kristus. Tulislah asas ini papan tulis. Sediakan bagi siswa salinan dari selebaran berikut. Ajaklah siswa untuk mengikuti instruksi di selebaran dan memikirkan cara-cara mereka dapat membantu membimbing seseorang kepada Yesus Kristus. Jelaskan bahwa mereka akan memiliki kesempatan untuk berbagi dengan anggota kelas apa yang mereka tuliskan. Gambarselebaran Membimbing Orang Lain kepada Yesus Kristus Buku Pedoman Guru Seminari Perjanjian BaruâPelajaran 87 Pilih salah satu dari situasi berikut Seorang remaja putra yang berteman dengan Anda adalah anggota Gereja Kristen lain. Suatu hari saat makan siang, Anda merasa terdorong untuk berbicara dengannya mengenai Gereja. Sementara berjalan pulang dari sekolah, Anda melihat seorang remaja putri sedang menangis. Anda mengenali dia sebagai anggota dari lingkungan Anda yang tidak menghadiri pertemuan-pertemuan gereja apa pun selama beberapa tahun. Anda merasa terdorong untuk berbicara kepadanya. Sewaktu Anda mencoba menghiburnya, dia menjelaskan tantangan-tantangannya dan bertanya, âMengapa saya tidak bisa berbahagia?â Ibu dari seorang remaja putra yang berhubungan dengan Anda di situs media sosial baru saja meninggal dunia. Anda merasa terdorong untuk menanggapi pos berikut yang dia buat baru-baru ini âMerasa sendirian saat ini. Berharap bahwa seseorang memahami.â Di belakang lembaran kertas ini atau dalam buku catatan kelas atau jurnal penelaahan tulisan suci Anda, tulislah apa yang akan Anda katakan dan lakukan untuk membantu membimbing orang ini kepada Yesus Kristus. Dalam uraian Anda, sertakan jawaban terhadap pertanyaan berikut Kebenaran Injil apa yang akan Anda bagikan untuk membantu membimbing orang ini kepada Yesus Kristus? Satu tulisan suci apa yang mungkin akan Anda ajak agar orang ini telaah? Apa yang akan Anda ajak agar orang ini lakukan? © 2015 oleh Intellectual Reserve, Inc. All rights reserved. Setelah waktu yang memadai, bagilah siswa menjadi pasangan-pasangan. Ajaklah siswa untuk menjelaskan kepada rekan mereka apa yang mereka tuliskan dan mengapa mereka mau menggunakan pendekatan itu. Ajaklah beberapa siswa untuk menjelaskan kepada seluruh anggota kelas apa yang mereka tuliskan. Anda dapat mempertimbangkan untuk mengajak siswa yang telah memilih salah satu dari kedua skenario pertama tadi untuk memainkan peran apa yang akan mereka katakan dan lakukan dalam situasi ini, dengan Anda memainkan peran individu yang sedang coba mereka tolong. Jika Anda melakukannya, berikan siswa satu menit untuk bersiap sebelum mengajak mereka untuk memainkan peran skenario tersebut bersama Anda. Kemudian ajukan pertanyaan berikut Kapan dan bagaimana Anda telah membantu membimbing seseorang kepada Yesus Kristus? Kapan dan bagaimana seseorang telah membantu membimbing Anda kepada Yesus Kristus? Imbaulah siswa untuk mengindahkan dorongan-dorongan dari Allah agar mereka dapat diarahkan kepada individu-individu yang dapat mereka tolong bimbing kepada Yesus Kristus. Ajaklah siswa untuk merenungkan apa dapat mereka lakukan dalam beberapa hari berikutnya untuk membantu membimbing seseorang yang mereka kenal kepada Yesus Kristus. Imbaulah siswa untuk melaporkan kembali kepada anggota kelas apa yang mereka alami. Ulasan dan Informasi Latar Belakang Kisah Para Rasul 818â23 Mengakses dan menggunakan imamat Presiden James E. Faust dari Presidensi Utama menjelaskan bahwa cara yang dengannya kuasa imamat diakses berbeda dari cara yang dengannya kuasa duniawi diakses âYang terbesar dari segala kuasa ini, kuasa Imamat, tidak dapat diakses dengan cara kuasa digunakan di dunia. Itu tidak bisa dibeli atau dijual âŠ. Banyak dari Anda menonton dan mengagumi olahragawan dengan posisi penting, seperti juga mereka yang memiliki kekayaan, ketenaran, serta kekuatan politik dan militer. Kuasa duniawi sering kali digunakan secara keji. Meskipun demikian, kuasa imamat dimohonkan hanya melalui asas-asas kesalehan yang melaluinya imamat diaturâ âPower of the Priesthood,â Ensign, Mei 1997, 43. Presiden Gordon B. Hinckley menyatakan âKelayakan pribadi menjadi standar hak memenuhi syarat untuk menerima dan menjalankan kuasa sakral iniâ âPersonal Worthiness to Exercise the Priesthood,â Ensign, Mei 2002, 52. Kisah Para Rasul 827â38 Membimbing orang lain kepada Yesus Kristus Penatua Jeffrey R. Holland dari Kuorum Dua Belas Rasul mengajar tentang pentingnya membantu membimbing orang lain kepada Juruselamat âUntuk kita masing-masing datang kepada Kristusâ [A&P 2059], untuk menaati perintah-perintah-Nya dan mengikuti teladan-Nya kembali kepada Bapa sesungguhnya merupakan tujuan tertinggi dan terkudus dari keberadaan manusia. Untuk membantu orang lain melakukan itu jugaâuntuk mengajar, membujuk, dan dengan doa yang sungguh-sungguh menuntun mereka untuk menapaki jalan penebusan itu jugaâtentu saja itu pastilah tugas paling signifikan kedua dalam kehidupan kita. Barangkali itulah sebabnya Presiden David O. McKay pernah mengatakan, Tidak ada tanggung jawab yang lebih besar dapat diembankan kepada pria [atau wanita] mana pun, selain menjadi guru bagi anak-anak Allahâ [dalam Conference Report, Oktober 1916, 57]â âA Teacher Come from God,â Ensign, Mei 1998, 25.
SABDAwebKis 8:34. Maka kata sida-sida itu kepada Pilipus, "Aku sembahlah Tuan, nyatakanlah dari hal siapakah yang disabdakan demikian oleh nabi itu? Dari hal dirinya sendiri atau orang lainkah?" TSI (2014) Pejabat itu berkata kepada Filipus, âTolong beritahukan kepada saya: Nabi itu berbicara tentang siapa?Bapa/Ibu/Sdr/i yang kekasih, kalau kita melihat nats ini, maka kita menemukan satu tokoh yang bernama Filipus sedang diutus oleh Tuhan untuk melayani satu jiwa yakni Sida Sida Ethiopiaâ. Sida Sida ini adalah bendahara negeri ethiopia yang baru saja turun dari Yerusalem dimana ia beribadah kepada Tuhan. Sedangkan Filipus adalah seorang hamba Tuhan yang baru saja menyelesaikan pelayanan kebangunan rohani di Samaria. Ada banyak jiwa yang dimenangkan untuk Kristus disana. Namun jumlah banyak yang diselamatkan oleh Tuhan melalui pemberitaan Filipus, tidaklah menjadi suatu ukuran yang mutlak untuk karya penyelamatan Allah. Tuhan malah mengutus Filipus kepada satu jiwa yang sedang dalam perjalanan pulang dengan melewati padang gurun yang panas. Banyak orang berfikir bahwa Tuhan selalu ingin mencapai banyak jiwa, tapi itu keliru, karena bagi Tuhan satu jiwapun berharga di mataNya. Tuhan Yesus mengatakan apabila ada satu orang yang bertobat di muka bumi ini, maka ada banyak malaikat di sorga bersorak-sorak memuji Allah. Jadi walaupun ada satu jiwa yang perlu diselamatkan menurut rencana Tuhan, maka Tuhan sanggup mengirim orang untuk melayani. Tuhan mengutus Filipus untuk melayani satu jiwa ini walaupun tidak ada yang melihat Sida Sida ini. Bapa/Ibu/Sdr/i Dalam pelayanan Filipus kepada Sida Sida ini, kita dapat melihat ada hal yang sangat penting untuk penyelamatan. Yang pertama, keselamatan jiwa seseorang adalah insiatif dari Tuhan. Tuhan mempunyai rencana untuk menyelamatkan Sida Sida Ethiopia ini tidak pernah terpikirkan oleh Filipus. Filipus sedang memfokuskan dirinya untuk memberikan bimbingan kepada ribuan orang yang baru mengalami jamahan Tuhan di Samaria. Mereka baru saja dipersatukan dalam gereja baru yang dimulai Filipus. Tapi malaikat Tuhan memimpin Filipus kepada jalan yang tidak pernah ia sangka. Di suatu tempat yang panas, tandus, jarang orang lewat disitu, dan tempat dimana banyak petualang-petualang yang lewat. Anehnya Tuhan memperhatikan ada seorang yang sedang membaca kitab nabi Yesaya dan sedang bertanya-tanya dalam hatinya mengenai arti dari ayat yang sedang dibacanya itu. Bapa/Ibu/Sdr/i Inisiatif Allah adalah awal dari tindakan penyelamatan Sida Sida ini. Tidak ada seorang manusiapun yang merencanakan keselamatan untuk manusia, tapi Allah secara pribadi yang merencanakannya. Betapa bahagianya Sida Sida di Ethiopia ini. Bapa/Ibu/Sdr/i yang kekasih, begitu juga dengan kita, kita sudah diselamatkan oleh Kristus, maka kita harus menyadari bahwa Tuhanlah yang penuh kasih telah merencanakan keselamatan jiwa kita ini. Tidak ada seorang manusiapun dalam dunia ini merencanakan keselamatan kita. Keselamtan jiwa kita tidak direncanakan oleh pendeta, tidak oleh penginjil, tidak oleh saudara kita yang sudah percaya, juga tidak oleh malaikat, semuanya adalah inisiatif dari Allah. Inisiatif yang paling besar adalah bahwa Yesus telah mengorbankan diriNya di kayu salib sehingga kita mengalami penebusan dari dosa. Tanpa salib Kristus, yakni inisiatif awal, maka kita berada dalam kebinasaan. Sebab itu haruslah kita mengucap syukur kepada Tuhan untuk kasih dan perhatianNya kepada kita. Melalui pengorbananNya di kayu salib, semua orang berdosa telah dimasukkan kedalam agenda penyelamatanNya. Tidak seorangpun Ia inginkan binasa. Kasih Allah akan terbukti dalam kehidupan bapa/Ibu/sdr/I ketika bapa/Ibu/sdr/I menerima karya penyelamatan itu. Pada suatu hari, ada seorang budak perempuan yang cantik dibawa oleh tuannya untuk dilelang di pasar budak di salah satu kota di India. Melihat pemudi yang cantik ini, maka datanglah anak-anak muda berduyun-duyun untuk membelinya. Kemudian pengusaha pelelangan ini mulai menawarkan kepada orang banyak yang hadir disitu. Setiap pemuda menawarkan bayaran yang tinggi untuk pemudi yang cantik ini. Mereka saling bersaing dalam membanting harga yang tinggi-tinggi. Sehingga di pasar lelang ini begitu riuh dengan persaingan harga untuk membeli budak yang cantik. Tiba-tiba muncul seorang tua yang peot dan kumal menawarkan harga yang begitu tinggi sehingga tidak seorangpun yang dapat menyainginya lagi. Lalu budak yang cantik harus menjadi budak si bapak tua ini. Namun perempuan ini merasa geli dan tidak rela mengikutinya. Kemudian bapak tua ini datang kepada perempuan ini, lalu ia mengatakan, âanakku, janganlah engkau takut, aku telah membelimu dengan harga yang tinggi supaya engkau dapat hidup dengan bebas, engkau tidak usah mengikuti aku dan menjadi budakku. Lalu bapak tua ini merobek dokumen hak memiliki budak di tangannya dan membiarkan perempuan ini pergi dengan bebas. Melihat apa yang dilakukan oleh bapak tua ini, perempuan ini menangis dan terharu, lalu perempuan ini mengatakan, pak, biarkanlah aku mengikut bapak dan aku mau melayani bapak sebagai bapaku dan bukan sebagai tuan, karena bapak telah membebaskan aku dari perbudakan. Pengorbanan Yesus menunjukan bahwa kita telah lunas dibayar dan kita masuk dalam agenda keselamatan yang dirancang oleh Tuhan, tetapi apakah benar bapa/Ibu/sdr/I sudah menerima keselamatan itu atau sudah sekian lama ikut Tuhan masih ada diantara saudara yang ragu. Kalau masih ada keraguan diantara daudara maka malam ini adalah waktunya untuk saudara datang kepada Tuhan dan terimalah anugerah Tuhan dengan ucapan syukur. Yang kedua, Tuhanlah yang mengusahakan jalan untuk penyelamatan itu. Dalam Allah berinisiatif untuk penyelamatan Sida Sida, Allah jugalah yang mempersiapkan orang yang akan melayani. Allah tidak panggil Paulus atau Petrus, atau Silas untuk pergi mengunjungi Sida Sida, tapi Ia mengutus Filipus, padahal waktu itu Filipus sedang sibuk dengan pelayanan di Samaria dan kemudian dikunjungi oleh Petrus dan Yohanes. Hal ini berarti bahwa Allah menggunakan juga cara Allah sendiri untuk membawa penyelamatan. Untuk Sida Sida, Allah tidak menggunakan kebangunan rohani besar-besaran di lapangan terbuka, tapi ia dilayani oleh Filipus secara pribadi. Dengan cara Allah ini maka Filipus dapat memenangkan Sida Sida ini dengan baik. Jadi dalam bagian pertama, keselamatan jiwa itu ada dalam peranan Allah, sedangkan bagian yang kedua, adalah peranan Allah dan hamba Tuhan yang diutus. Bapa/Ibu/Sdr/i yang kekasih, Tuhanlah yang mengusahakan juga penyelamatan jiwa kita. Ia mengirim hamba-hamba Tuhan untuk memberitakan injil kepada bapa/Ibu/sdr/I ditempat ini. Allah mengirim seseorang yang tertentu untuk melayani bapa/Ibu/sdr/I. Allah menggunakan caraNya sendiri untuk itu. Tidak seorang manusiapun yang mengertinya. Ada berbagai cara Allah mengadakan tindakan penyelamatan, mungkin itu melalui penginjilan pribadi, kebangunan rohani seperti malam ini, atau melalui berita Injil di radio, televisi, atau melalui suatu peristiwa yang besar. Semuanya itu digunakan oleh Allah secara khusus untuk maksud penyelamatan. Penyelamatan itu dapat terjadi dalam waktu singkat ataupun dalam jangka waktu yang lama. Semuanya itu ada dalam rencana Tuhan. Dan malam ini juga merupakan jalan Tuhan untuk menyampaikan berita ini kepada bapa/Ibu/sdr/I. Yang ketiga, Tuhan melihat hati dari seseorang yang mau sungguh-sungguh mengenal kebenaran. Disini kita melihat walaupun Allah itu berperan dengan Filipus untuk maksud penyelamatan, kesungguhan Sida Sida itu juga menentukan keselamatannya. Jadi Allah tidak melakukan penyelamatan secara sepihak atau dengan cara paksa, tapi Allah juga mau supaya mereka yang mau diselamatkan itu mengambil bagian didalamnya yakni memiliki hati yang mau mendengar dan memberi respons. Ketika Filipus menjelaskan kebenaran Firman Allah kepada Sida Sida, maka ada respons yang baik. Ia mengambil keputusan untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat. Bahkan Sida Sida menyerahkan dirinya untuk dibaptis oleh Filipus dalam perjalanannya. Jadi dalam penyelamatan, ada bagian yang dikerjakan oleh Allah, oleh hamba Tuhan dan oleh si pendengar Firman. Bapa/Ibu/Sdr/i yang kekasih, dalam tindakan penyelamatan Allah kepada kita, Tuhan juga menantikan dan menunggu jawaban kita yang positif. Ia ingin kesungguhan hati kita untuk menerima, dan bukan dengan paksaan. Jadi setiap orang yang mendengar Injil, ia harus memberikan jawaban atau respons dengan sukacita, ia tidak perlu dirayu, dibujuk, disuap, atau dengan cara berkompromi dengan dosa-dosanya supaya ia menerima Yesus, tapi dengan segala senang hati dan sukarela memberikan jawaban yang pasti. Ketika Injil diberitakan, maka Allah menanti dan mananti apa jawaban kita. Seperti dalam kitab Wahyu 320, yang mengatakan âLihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok, jikalau ada orang yang mendengar suaraKu dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku akan makan bersama-sama dengan dia, dan dia bersama-sama dengan Akuâ. Sebab itu bukalah hatimu apabila Tuhan mengetuk hatimu untuk masuk. Biarkanlah Ia bertakhta dan menjadi Tuhan dalam kehidupanmu, sehingga Ia memimpin hidupmu kepada air kehidupan. Apabila seseorang menerima Yesus Kristus dalam kehidupannya, maka ia mendapatkan keselamatan jiwa sesuai dengan janji yang telah diucapkanNya. Yang keempat, Tuhan yang harus dipermuliakan dan bukan hamba Tuhan yang melayani. Dalam pelayanan Filipus kepada Sida Sida, Allah menunjukkan bahwa yang patut menerima kemuliaan itu adalah Dia sendiri. Setelah Sida Sida dibaptis, tiba-tiba Filipus lenyap dari pandangan Sida Sida, hingga ia tidak sempat mengucapkan terima kasih kepada Filipus. Filipuspun tidak sempat menerima pujian dan syukur itu dari Sida Sida, sehingga segala pujian itu diberikan kepada Tuhan. Filipus dilarikan oleh Tuhan ke tempat lain yang sedang menantikan pelayanannya. Bapa/Ibu/Sdr/i yang kekasih, dalam tindakan penyelamatan melalui hamba-hamba Tuhan, maka pujian dan syukur itu harus dipersembahkan kepadaNya. Jiwa kita yang sudah diselamatkan adalah milik Yesus dan bukan milik hamba Tuhan atau milik sesuatu gereja. Jadi berikanlah syukur kepadaNya dan persembahkanlah hidupmu bagi Yesus. Kita harus beribadah kepada Allah dengan setia dan membangun iman kita dari hari ke hari. Kita juga dapat membagikan keselamatan itu kepada orang-orang di sekitar kita kalau kita digerakkan oleh Tuhan untuk bersaksi. Kita tidak boleh tinggal diam, kalau Tuhan menunjukkan jiwa-jiwa yang lain, kita juga harus memiliki beban untuk mereka. Keselamatan itu adalah untuk semua orang, untuk keluarga kita, untuk teman-teman kita, untuk mereka di jalanan, untuk mereka yang jauh dari kita. Ada seorang yang sedang relax di tepi kapal pesiar untuk liburan dan kebetulan sedang berada di tengah-tengah laut. Tiba-tiba salah satu penumpangnya terjatuh ke laut. Dalam kapal tersebut kebetulan ada orang-orang kenamaan yang melihat kejadian itu lalu berusaha menolong orang kecebur ke laut. Orang pertama, Moralist ketika ia melihat orang kaya itu tercebur, langsung ia mengambil tasnya dan mengeluarkan sebuah buku yang menulis mengenai bagaimana caranya berenang. Lalu ia berteriak Sekarang saudaraku, ambil buku ini dan bacalah bagaimana caranya berenang dan ikutilah instruksi buku ini maka anda akan selamat. Orang di dekat si Moralist ini adalah seorang yang IDEALIST. Tiba-tiba ia terjun ke laut dan berenang-renang di sekitar orang kaya yang sedang semaput, lalu ia berteriak, saudaraku, sekarang anda lihat bagaimana cara saya berenang dan ikuti saya, maka kamu akan selamat dan tidak tenggelam. Orang yang di sebelahnya, kebetulan seorang majelis dari sebuah gereja, ia melihat orang yang sedang tenggelam itu dan timbul belas kasihan, lalu ia berteriak, saudaraku, bertahan saja, pertolongan segera datang, kami akan mengadakan rapat komite dan membicarakan masalahmu, nanti setelah kami selesai rapat dan setuju dengan dana untuk pengeluaran, kami akan menyelesaikan persoalanmu. Mereka pikir orang kecebur ini mau bunuh diri. Orang di sebelah anggota gereja ini adalah seorang yang Positive Thinking, lalu ia bergegas mau menolong, dan ia berteriak Saudaraku, keadaanmu tidak seburuk yang kau pikir, jangan takut, berpikirlah positif bahwa di sekelilingmu itu tidak ada air, kering saja. Akhirnya ada seorang Realist, orang yang terakhir di kapal itu, orang ini langsung terjun ke laut dan dengan penuh resiko, ia menarik orang tersebut dan menyelamatkannya. Bapa/ibu/sdr/I setelah saudara terima Yesus maka berikanlah waktumu, tenagamu, doamu dan yang lain-lain dengan segalah pengorbanan sebagaimana orang yang realistis tadi, untuk menunjang pemberitaan Injil di dunia yang gelap ini. Makin banyak orang diselamatkan, maka makin besar juga pujian dan syukur dipanjatkan bagi Allah di sorga. Jadi, saudara saudara yang kekasih, kita dapat belajar dari keempat hal ini. Allah berinisiatif untuk penyelamatan, Allah bertindak memakai hamba-hamba Tuhan, dan Allah menanti respons atau jawaban dari pendengar. Marilah kita bersyukur kepadaNya yang begitu mempedulikan kita khususnya untuk menyelamatkan kita. Maka kita juga yakin bahwa Tuhan mempunyai rencana penyelamatan bagi semua orang karena korbanNya di salib untuk semua orang, dan juga Ia mempunyai caraNya sendiri untuk melakukannya. Pertama, kalau kita sudah diselamatkan oleh Kristus, maka kita harus menyadari bahwa Tuhanlah yang penuh kasih telah merencanakan keselamatan jiwa kita ini. Dua, Tuhanlah yang mengusahakan juga penyelamatan jiwa kita. Tiga, dalam tindakan penyelamatan Allah kepada kita, Tuhan juga menantikan dan menunggu jawaban kita yang positif. Empat, dalam tindakan penyelamatan melalui hamba-hamba Tuhan, maka pujian dan syukur itu harus dipersembahkan kepadaNya.